Sampai saat ini, sedikitnya 140 siswa dari 10 sekolah terpilih telah berpartisipasi dalam program ini. Kegiatan ini adalah kerja sama antar kelompok dengan pengawasan dari Kampung Halaman. 10 sekolah yang terpilih ini merupakan sekolah-sekolah non unggulan/non favorit yang memiliki fasilitas terbatas di Yogyakarta.
Video Diary yang telah diproduksi oleh siswa/i dari sekolah peserta murni berdasarkan ide dari para siswa sendiri. Selama program berjalan sampai dengan saat ini, pemutaran dan diskusi baru dilakukan di dalam lingkup internal sekolah. Namun, karena isu pendidikan yang didapat dari video diary ini dirasakan dapat menjadi referensi bagi seluruh Sekolah Menengah Atas atau setingkatnya di seluruh Indonesia, maka dirasakan perlu untuk memperlihatkannya kepada masyarakat umum melalui screening ini.
Dari hasil riset selama 1 tahun di KAMI BICARA, Kampung Halaman membagi persoalan yang dihadapi 10 sekolah peserta kedalam tiga hal:
1. Adanya persoalan di luar institusi sekolah dan mempengaruhi proses belajar mengajar (pengaruh ekternal) : stigma negatif masyarakat, adanya konsep sekolah yang bagus adalah sekolah unggulan, kurang percaya diri dengan karakter sekolah yang dimiliki.
2. Adanya persoalan didalam institusi sekolah (belajar mengajar) yang berhubungan dengan kemampuan sekolah tersebut: fasilitas sekolah, metode pengajaran penyelenggaraan belajar mengajar
3. Adanya Impian siwa mengenai konsep sekolah ideal dibenak siswa.
Adapun hasil dari program video diary dan blog KAMI BICARA di 10 sekolah selama 1 tahun ini adalah sebagai berikut:
Perubahan Yang Terjadi pada siswa:
1. Terjadinya ruang komunikasi antara guru dan siswa yang sebelumnya hampir tidak ada
2. Siswa memiliki tempat untuk mengungkapkan masalahnya (media ekspresi)
3. Video sebagai alat refleksi diri untuk siswa. Memperlihatkan bahwa remaja dan narsis tidak selalu negatif
4. Tampilnya mayoritas siswa perempuan dalam proses menyuarakan persoalannnya
Perubahan Yang Terjadi pada sekolah /institutsi:
1. Beberapa sekolah melakukan perubahan kebijakan
2. Pengajar dan sekolah menjadi menghitung potensi siswa
3. Pelajar dan sekolah melihat potensi video (teknologinya) sebagai kekuatan untuk berkomunikasi
4. Video menjadi otokiritik terhadap proses belajar mengajar.
1. Adanya persoalan di luar institusi sekolah dan mempengaruhi proses belajar mengajar (pengaruh ekternal) : stigma negatif masyarakat, adanya konsep sekolah yang bagus adalah sekolah unggulan, kurang percaya diri dengan karakter sekolah yang dimiliki.
2. Adanya persoalan didalam institusi sekolah (belajar mengajar) yang berhubungan dengan kemampuan sekolah tersebut: fasilitas sekolah, metode pengajaran penyelenggaraan belajar mengajar
3. Adanya Impian siwa mengenai konsep sekolah ideal dibenak siswa.
Adapun hasil dari program video diary dan blog KAMI BICARA di 10 sekolah selama 1 tahun ini adalah sebagai berikut:
Perubahan Yang Terjadi pada siswa:
1. Terjadinya ruang komunikasi antara guru dan siswa yang sebelumnya hampir tidak ada
2. Siswa memiliki tempat untuk mengungkapkan masalahnya (media ekspresi)
3. Video sebagai alat refleksi diri untuk siswa. Memperlihatkan bahwa remaja dan narsis tidak selalu negatif
4. Tampilnya mayoritas siswa perempuan dalam proses menyuarakan persoalannnya
Perubahan Yang Terjadi pada sekolah /institutsi:
1. Beberapa sekolah melakukan perubahan kebijakan
2. Pengajar dan sekolah menjadi menghitung potensi siswa
3. Pelajar dan sekolah melihat potensi video (teknologinya) sebagai kekuatan untuk berkomunikasi
4. Video menjadi otokiritik terhadap proses belajar mengajar.
Acara screening dan diskusi sendiri sudah dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 24 dan 25 November 2007 yang lalu. Semua peserta hadir di gedung MMTC pada hari Sabtu untuk bersama-sama menonton Video Diary mereka. Tidak ketinggalan mengajak teman-teman yang lain pada hari Minggu di Benteng Vredeburg.
Tentu banyak hal yang didapat dari diskusinya. Dan tentu saja, program ini tidak berhenti sampai disini. Sekolah peserta diharapkan secara mandiri akan meneruskannya dengan menyesuaikan dengan kondisi dan keperluan sekolah maupun siswanya.
Kayak gimana sih suasana waktu screening? Nih, ada foto-fotonya.......